Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia - Penggaris Kertas

Penggaris Kertas

News, Tips, Layanan dan Jasa

Rabu, 24 Juli 2024

Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia

Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. 


Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Selanjutnya, bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada 18 Agustus 1945 saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.


Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).


Gambar 1.1 Diorama Jejak Spirit Sie Kong Lian di Rumah Sumpah Pemuda Sumber: Hiomerah.com, “Jejak Spirit Sie Kong Lian di Rumah Sumpah Pemuda “, (Juli 2021)

Secara teknis, yang disebut bahasa Indonesia pada saat itu adalah bahasa Melayu Modern. Penamaan bahasa Indonesia semata untuk mengemban visi persatuan nasional. Pada era kebangkitan nasional, nama Indonesia yang berasal dari kata Indus (Hindia) dan Nesia yang berarti kepulauan sudah banyak digunakan sebagai nama nama organisasi antikolonial. Pada awal abad ke-20, politik etis yang diterapkan oleh Belanda mampu mendidik tokoh-tokoh bumiputera yang semakin sadar akan eksploitasi pemerintah Belanda atas tanah milik pribumi. Kaum terdidik yang menguasai bahasa Belanda ini sadar bahwa keterampilan berbahasa Belanda hanya dimiliki oleh sebagian kecil orang.


Selain itu, penggunaan bahasa Belanda tidak meluas karena para pemuda ingin melepaskan diri dari identitas yang dibentuk oleh penjajah. Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa nasional karena pada saat itu bahasa Melayu sudah dikenal sebagai lingua franca di kepulauan nusantara, bahkan di kawasan Asia Tenggara. Lingua franca adalah istilah yang artinya bahasa perhubungan atau bahasa yang menjembatani pihak-pihak yang menggunakan bahasa yang berbeda.


Bahasa Melayu digunakan secara luas oleh para pedagang di kepulauan nusantara. Penutur bahasa Melayu memang tidak sebanyak penutur bahasa Jawa, yang merupakan bahasa mayoritas pada saat itu. Namun bahasa Melayu adalah bahasa yang paling banyak menyebar di seluruh nusantara. Alasan lain dipilihnya bahasa Melayu adalah karena bahasa ini tidak mempunyai tingkat tutur seperti yang ada dalam bahasa Jawa. Bahasa Melayu, cikal bakal bahasa Indonesia sifatnya egaliter atau setara, tanpa tingkatan tertentu bagi penuturnya.


Bahasa ini sederhana dan tidak menganggap satu kelompok lebih tinggi derajatnya dibanding kelompok yang lain. Karena itu, bahasa Indonesia adalah bahasa yang sukses menjadi bahasa pemersatu bangsa.


Sumber:

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia


Tugas !!!

Setelah membaca sekilas, buka kembali buku Bahasa Indonesia Kelas VI halaman 17. 



dapatkah kalian menemukan jawaban untuk Hana dan melengkapi tabel mengidentifikasi informasi? Kalau belum, bacalah artikel tersebut sekali lagi.




Buatlah tabel tersebut di buku latihan Bahasa Indonesia, lengkapi dan dikumpulkan pada saat jam pelajaran Bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar